FISIOLOGI TULANG
Tulang terdiri atas matriks organic keras yang sangat diperkuat dengan endapan garam kalsium dan garam tulang.
1. Matriks organik ini terdiri dari serat-serat kolagen dan medium
gelatin homogen yang disebut substansi dasar. Substansi dasar ini
terdiri atas cairan ekstraseluler ditambah proteoglikan, khususnya
kondroitin sulfat dan asam hialuronat yang membantu mengatur pengendapan
kalsium.
2. Garam-garam tulang terutama terdiri dari kalsium dan fosfat. Rumus garam utamanya dikenal sebagai hidroksiapatit.
Tahap awal pembentukan tulang adalah sekresi kolagen (kolagen monomer)
dan substansi dasar oleh osteoblas. Kolagen monomer dengan cepat
membentuk serat-serat kolagen dan jaringan akhir yang terbentuk adalah
osteoid, yang akan menjadi tempat di mana kalsium mengendap. Sewaktu
osteoid terbentuk, beberapa osteoblas terperangkap dalam osteoid dan
selanjutnya disebut osteosit.
Osteoblas dapat dijumpai di permukaan luar tulang dan dalam rongga
tulang. Lawan dari osteoblas yang membentuk tulang adalah osteoklas
yang menyerap tulang dan mengikisnya.
Pada pertumbuhan tulang normal, kecepatan pengendapan dan absorpsi
tulang sama satu dengan lainnya, sehingga massa total dari tulang tetap
konstan. Biasanya, osteoklas terdapat dalam massa yang sedikit tetapi
pekat, dan sekali massa osteoklas mulai terbentuk, maka osteoklas akan
memakan tulang dalam waktu 3 minggu dan membentuk terowongan. Pada
akhir waktu ini, osteoklas akan menghilang dan terowongan itu akan
ditempati osteoblas. Selanjutnya, mulai dibentuk tulang baru.
Pengendapan tulang ini kemudian terus berlangsung selama beberapa bulan,
dan tulang yang baru itu diletakkan pada lapisan berikutnya dari
lingkaran konsentris (lamella) pada permukaan dalam rongga tersebut
sampai pada akhirnya terowongan itu terisi semua. Pengendapan ini
berhenti setelah ada pembuluh darah yang mendarahi daerah tersebut.
Kanal yang dilewati pembuluh darah ini disebut kanal harvers. Setiap
daerah tempat terjadinya tulang baru dengan cara seperti ini disebut
osteon.
Apabila mendapat beban yang berat, tulang akan menebal. Selain itu,
tulang akan terus melakukan regenerasi kalau sudah mulai perlu diganti.
Kemampuan tulang melakukan regenerasi akibat adanya
absorpsi-pengendapan tulang. Kecepatan absorpsi-pengendapan tulang yang
berlangsung cepat, misalnya pada anak-anak, cenderung membuat tulang
rapuh dibandingkan dengan absorpsi-pengendapan tulang yang lambat.
Jadi, pada anak-anak akan terjadi regenerasi yang cepat apabila ada
kerusakan.
KALSIUM
Tubuh manusia dewasa mengandung sekitar 1100gr kalsium, dan 99%nya
berada dalam kerangka tubuh. Kalsium dalam tulang terdiri Atas 2 tipe:
cadangan yang dapat ditukar dengan cepat, dan cadangan kalsium yang jauh
lebih besar ddengan proses penukaran yang lambat. Ada 2 sistem
homeostatik yang independen: sistem yang mengatur Ca2+ plasma yang tiap
harinya bergerak keluar masuk dari cadangan yang mudah ditukar; dan
sistem yang berperan dalam remodelling tulang melalui resropsi dan
deposisi tulang yang konstan.
Ada 2 tipe kalsium: plasma dan bebas.
Kalsium plasma
ada yang terikat
pada protein (albumin dan globulin) dan ada juga yang berdifusi
(berionisasi dan berkompleks dengan HCO3-, sitrat, dst).
Kalsium bebas
yang terionisasi dalam cairan tubuh adalah perantara kedua dan
diperlukan untuk pembekuan darah, kontraksi otot, dan fungsi saraf.
Penurunan kadar Ca2+ dapat menyebabkan tetani hipokalsemik yang ditandai
dengan sejumlah besar spasme otot rangka, seperti yang terjadi pada
laringospasme dimana jalan napas akan tersumbat dan menimbulkan asfiksia
fatal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar